You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Disparbud Anggarkan Rp 25 Miliar Tambah Bus Tingkat
.
photo Yopie Oscar - Beritajakarta.id

Bus Tingkat Wisata Diusulkan Dikelola Secara Profesional

Keberadaan bus tingkat wisata atau Bus City Tour dengan tujuan keliling Jakarta disambut antusias warga ibu kota. Namun, untuk memaksimalkan pengelolaan bus tersebut menjangkau sejumlah destinasi wisata di Jakarta, diusulkan diambil alih pihak yang secara khusus menangani dunia pariwisata sehingga pengelolaannya menjadi lebih profesional.

Memang untuk sebagai wahana akomodir transportasi diperlukan armada seperti halnya di kota-kota lain seperti di Solo dan Bandung. Tapi, Jakarta jangan hanya sekadar punya, melainkan harus juga menjangkau destinasi wisata di Jakarta dong

Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna mengatakan, selama ini bus tingkat wisata menjadi tidak efektif sebagai wahana pengakomodir transportasi wisata. Sebab menurut Yayat, bus-bus tersebut tidak melayani destinasi-destinasi tujuan wisata di DKI Jakarta.

"Memang untuk sebagai wahana akomodir transportasi diperlukan armada seperti halnya di kota-kota lain seperti di Solo dan Bandung. Tapi, Jakarta jangan hanya sekadar punya, melainkan harus juga menjangkau destinasi wisata di Jakarta dong," ucap Yayat, Selasa (3/6).

Disparbud Ingin Buka Rute Baru Bus Tingkat

Menurutnya, keberadaan bus juga menjadi inefisiensi lantaran ketidaktepatan suatu badan yang mengelolanya. Pasalnya, selama ini armada-armada yang hanya berjumlah lima unit itu, dikelola dan dinaungi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI (Disparbud) DKI Jakarta. Padahal, seharusnya bus tersebut dikelola oleh pihak swasta seperti Asosiasi Hotel dan Restoran Indonesia (AHRI) atau pun kepada asosiasi tour and travel.

"Lebih baik dikelola oleh praktisi dan profesional terkait, karena nanti akan tepat guna. Yaitu bisa dijadikan sebagai sarana yang mengantar ke sektor unggulan pariwisata. Jadi tidak memberatkan Dinas Pariwisata dan keliling-keliling tidak jelas, sehingga penumpang harus lagi memakai transportasi lain," terangnya.

Kendati demikian, ia juga tidak memungkiri gagasan bus tingkat wisata tersebut juga merupakan terobosan dan gagasan yang cermat, karena sebagai bentuk pelayanan bagi turis lokal maupun mancanegara. Sementara itu, terkait rencana penambahan armada bus tingkat wisata serta subsidi berkelanjutan untuk kebutuhan operasionalnya, disambut baik olehnya. Menurutnya, hal tersebut dapat memberikan kepuasan tersendiri kepada pengguna.

"Komitmen pemerintah untuk tetap menggratiskan penumpangnya harus tetap dilakukan. Sebab, dengan begitu penumpang puas. Itu akan membuat turis nyaman dan pada jangka waktu panjang akan menambah angka kunjungan turis ke tempat wisata," jelasnya.

Berdasarkan pantauan beritajakarta.com dari tour guide on board, jumlah penumpang bus tersebut baru sebanyak enam puluh orang pada hari libur dan hari besar nasional saja. Sedangkan penumpang pada hari biasa tidak lebih dari seperempat atau hanya berjumlah kurang dari lima belas orang.

Selain itu, penumpang hanya diajak berkeliling saja tanpa adanya suatu ajakan untuk singgah ke tempat-tempat wisata yang dilalui. Sedangkan bus wisata itu pun hanya memiliki rute sebagian kecil destinasi wisata di ibu kota seperti Monas, Museum Gajah kemudian berbalik arah menuju Istiqlal dan kembali ke Monas.

Sebagian penumpang bus tersebut memang bukan untuk menikmati destinasi wisata yang ditawarkan. Seperti Dina (34), yang naik bersama rekannya. Ia mengaku naik bus tersebut hanya untuk transit ke tempat tujuan berikutnya. "Saya cuma mau ke Gajah Mada aja kok. Soalnya ada teman saya nunggu di sana. Abis nyaman sih bus ini, makanya saya naik ini saja," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1463 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1277 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Halte Simpang Pramuka dan Rawamangun Ditutup, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1069 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Kadishub Tegaskan Tidak Ada Penghapusan Layanan Transjakarta Setelah MRT Fase 2A Selesai

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1008 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Semarak Christmas Carol di Jakarta Sambut Natal

    access_time18-12-2024 remove_red_eye982 personDessy Suciati